BAB II
PEMBAHASAN
MAJAS
A.PENGERTIAN
MAJAS
Majas atau gaya bahasa adalah pemanfaatan
kekayaan bahasa, pemakaian ragam
tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa
sekelompok penulis sastra dan cara khas dalam
menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.
B.MACAM-MACAM
MAJAS
Majas atau gaya bahasa itu sendiri terbagi
menjadi beberapa kelompok dan fungsi,berikut macam-macamnya :
1. Majas Perbandingan
Adalah majas yang
digunakan untuk membedakan beberapa hal berdasarkan persamaan sifat.Majas perbandingan dibagi menjadi :
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir
menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang
rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu
dengan laut.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
·
Simile: Pengungkapan dengan perbandingan
eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,
bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".
contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan
Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
·
Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan
suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir
sama.
·
Antropomorfisme: Metafora yang
menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal
yang bukan manusia.
Contoh : mulut gua itu sangat sempit
·
Sinestesia: Majas yang
berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa
indra lainnya.
Contoh : Alangkah sedapnya suara anak itu
Contoh : Si pincang,Si kurus
Contoh : ibu itu lebih dikenal sebagai ibu sayur,karna usahanya
yang sering menjajah sayuran
·
Metonimia: Pengungkapan
berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau
atribut.
Contoh : Si ujang sangat suka memancing
Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda
terima kasihku.
·
Hiperbola: Pengungkapan yang
melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk
akal.ah mencapai langit.
Contoh: Gedung-gedung
perkantoran di kota-kota besar tel
·
Personifikasi: Pengungkapan dengan
menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh : jika kau pena aku tintanya
contoh:Sejak kemarin dia tidak
kelihatan batang hidungnya.
contoh:Indonesia bertanding
volly melawan Thailand.
·
Eufimisme: Pengungkapan
kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang
lebih pantas atau dianggap halus.
contoh:Dimana saya bisa
menemukan kamar kecilnya?
Contoh : Perbuatannya yang tidak senonong itu telah merusak
kehormatan gadis itu
contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Contoh : Kancil mencuri timun
contoh:Kita bermain ke rumah
Ina.
Contoh : cikal telah tertanam
kuat pada hatinya.
2.
Majas Sindiran
Adalah majas yang digunakan untuk menegaskan
atau menyindir,berikut macam-macam majas sindiran:
·
Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan
fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
Contoh : Kamu buta ya,ada orang sebesar itu kamu tabrak
·
Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan
terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya
kepadaku ?
·
Satire: Ungkapan yang menggunakan
sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan,
kebiasaan, dll.
Contoh : ampun deh,pekerjaan semudah itu saja gak bisa.
Contoh : Lah…..di cubit sedikit aja marah.
3.
Majas Penegasan
Adalah majas yang digunakan untuk memperjelas
suatu pernyataan,berikut macam-macam
majas penegasan :
Contoh : saya tidak pecaya kucing saya telah mati tertaberak
becak.
·
Pleonasme: Menambahkan
keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang
sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Contoh : Bukan uang, bukan mobil, bukan rumah mewah yang aku harapkan dari
ayah dan ibu. Aku hanya ingin ayah dan ibu ada di sini. Aku hanya ingin
perhatian. Hanya itu, tidak lebih.
Contoh: bolak-balik, lika-liku, kocar-kacir
Contoh : Budi baik bagai bekal
bagi kehidupan kita.
Contoh : Baik golongan yang tinggi maupun golongan yang rendah harus
diadili kalau bersalah.
Contoh: Ia jadi marah dan murka kepada orang yang menyerempet motor
kesayangannya
Contoh :
Contoh: Ada dua buah rumah kaca di halaman rumah Pak Saiman
·
Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara
berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang
kompleks/lebih penting.
Contoh: Aku menangis, meledak-ledak seperti mau memecahkan rongga dada
·
Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang
kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
Contoh: Persiapan pemilihan umum telah dilaksanakan secara serentak di ibu
kota negara, ibu kota provinsi, kabupaten, kecamatan, dan semua desa di seluruh
Indonesia, hingga di tingkat RW maupun RT.
Contoh: Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Contoh : Mungkinkah orang yang
sudah mati hidup kembali?
· Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa
unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
Contoh:
Andai saja
kamu mau mengikuti saranku, tentu….
Sudahlah semuanya sudah terjadi, tidak perlu dibicarakan lagi.
Sudahlah semuanya sudah terjadi, tidak perlu dibicarakan lagi.
· Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau
kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
Contoh
: Kalau tidak salah, saya pernah menyampaikan hal
ini dua hari yang lalu. Ah bukan, kemaarin.
Contoh:
Dan Kinkin
percaya Bapak tidak berbohong. Ibu juga tidak. Ia pun mendadak merasa mendapat
limpahan dari langit, anugerah. Sebab dia buta, maka dia tidak perlu menangis
seperti Bapak sebab dia buta, maka dia bisa memilih apa yang ingin dilihatnya,
dengan mata imaji, untuk selalu hanya membiaskan hal-hal yang menyenangkan…..
Contoh
: Angin bertiup kencang menebarkan hawa dingin yang
cukup menggerogoti tulang sumsumnya. Ia menekuk lutut, (lalu) menautkan pada
perut seraya terus duduk meringkuk di dalam becaknya, (dan) mencoba menciptakan
kehangatan di tengah badai yang semakin menderas
Contoh:
Orang
bilang, istri juragan haji, tetua di kampungnya yang sudah naik haji
berulang-ulang, sombongnya minta ampun…
Contoh:
Wow, sungguh
luar biasa! Ternyata kamu mampu membuat lukisan sekelas Affandi.
Contoh
: Laut
tenang. Di atas permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan terangnya.
Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu membentuk suatu
lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Contoh:
Tak perlu saya
sebut orangnya, semua orang di ruangan ini pasti sudah tahu.
Contoh
: Dok, pasien sudah selesai ditrepanasi. (Dok
adalah varian dari dokter)
Contoh
:
· Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan
yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
Contoh:
Fungsi dan
sikap bahasa.
Seharusnya: Fungsi bahasa dan sikap bahasa.
Fungsi bahasa maknanya ‘fungsi dari bahasa’, sikap bahasa maknanya ‘sikap terhadap bahasa’
Seharusnya: Fungsi bahasa dan sikap bahasa.
Fungsi bahasa maknanya ‘fungsi dari bahasa’, sikap bahasa maknanya ‘sikap terhadap bahasa’
·
Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak
gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang
rancu.
Contoh: ia
menundukkan kepala dan badannya untuk memberi hormat kepada kami.
4.
Majas Pertentangan
Adalah majas yang
digunakan untuk menegaskan sesuatu yang berlawanan dengan pernyataan lain,majas
pertentangan terbagi menjadi :
·
Antitesis adalah majas pertentangan
yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti.
contoh:-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
·
Paradoks ialah majas pertentangan
yang meukiskan sesuatu seolah-olah bertentangan, padahal sesungguhnya
tidak karena objeknya bertentangan.
contoh:-hatinya sunyi tinggal di kota
jakarta yang ramai.
·
Okupasi adalah majas pertetangan
yang melukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau
diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak
dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena
untungnya banyak .
·
Kontradiksi intermiris adalah majas
pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang
ikut olympiade.
KESIMPULAN
Majas
mwmpunyai banyak macam sekaligus kegunaannya,majas jugak mampu
menegaskan,menentang,menyindir,membandingkan.Dan setiap macamnya pun mempunyai jenis-jenis gaya bahasa yang
memudahkan kita untuk mengenal dan menggunakanya.
Gaya
bahasa atau majas ini juga sebagai ilmu bahasa yang perlu kita ketahui,karna
gaya bahasa ini bias tergolong sebagai sastra atau seni dalam per komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Surana, Buku Bahasa Indonesia, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
1996(Cetakan
pertama)
Surana, Buku Bahasa Indonesia, PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo.
1996(Cetakan
ke dua)
Atmaprawira Sumedi, Bahasa dan Sastra Indonesia, PT. Refika Aditama,
Bandung1996.
Sulardi
dan Priyanto Agus, LKS Bahasa Indoensia, Graha Pustaka, Jakarta 2002
mbk ephi, analisisnya bagus sekali. terima kasih ya.
BalasHapuspresidenpers.blogspot.com
rastika.com
iya..sma2 mga brmnfaat
BalasHapus